08 Mei 2009

APLIKASI BAN TUBELESS



Semakin banyaknya sepeda motor yang menggunakan pelek palang atau Cast Wheel (CW), berdampak pula pada maraknya aplikasi ban tubeless atau ban yang tidak perlu menggunakan ban dalam. Ternyata, penggunaan ban tubeless memiliki banyak keuntungan dan kerugian.

Keuntungan
Aspek trend pasti akan berdampak pula pada gengsi penggunanya. Saat ini, seorang rider akan merasa bangga jika bannya mengggunakan jenis tubeless. Selain itu, dari segi bentuk alur ban, tampilannya terkadang lebih variatif dan up to date jika dibandingkan ban konvensional. Di samping berefek kepuasan pribadi, dari sisi kegunaannya, ban tubeless sangat efisien dan praktis digunakan. Karena selain tidak memerlukan pengunaan ban dalam, soal kemasan bisa jadi jaminan mutlak. Sebab karakter ban tubeless tidak akan langsung kempes saat tertembus paku, jadi meski saat digenjot pada kecepatan tinggi, saat ban tertembus paku, tekanan udara dalam ban tidak akan turun secara drastis sehingga tidak terjadi kekempesan mendadak yang bisa berkibat fatal karena hilangnya keseimbangan.

Kerugian
Karakteristik ban tubeless yakni bertipikal lebih keras dibanding ban konvensional dengan ban dalam. Ini sangat merugikan karena kekerasan mendukung kerusakan pelek, kebocoran sil sok serta memperpendek umur bearing jika penggunaannya sering diaplikasi di medan jalan berat atau agak rusak akibat efek benturan yang terlalu keras. Jadi kesimpulannya ban tubeless efektif utnuk aplikasi jalan raya, khususnya di kawasan perkotaan. Kekurangan yang lain, ban tubeless sangat tidak dianjurkan dengan terlalu banyaknya tambalan. Jadi, meski ketebalan atau kondisinya masih bagus, wajib diistirahatkan jika sudah terlalu sering mendapat tambalan. Berbeda dengan ban konvensional yang meski ban dalamnya sudah sering mendapatkan tambalan, namun jika kondisi ban luarnya masih bagus, pastinya tidak masalah untuk dipakai lagi. Tidak hanya harus segera diganti, jika penambalannya tidak sempurna, tonjolan karet penambalnya bisa menjadi sumber ketidaknyamanan bekendara. Karena tonjolan berlebih ini akan mengurangi kestabilan putaran ban sehingga mengganggu pengendara. Yang harus dilakukan juga yaitu pengecekan tekanan ban secara rutin, karena sekali tekanannya terlalu rendah, maka ban akan mudah bocor akibat udara dalam ban menerobos keluar bibir ban.

Solusinya
Bisa jadi solusi yang paling jitu buat pengendara motor yang memakai ban tubeless adalah dengan mengisi angin nitrogen. Karena sifat zat nitrogen yang tidak panas sehingga tidak membuat massa jenis udara lebih berat yang akibatnya membuat ban jadi lebih keras. Memang harganya lebih mahal, tapi sebanding dengan kualitasnya. Solusi kedua yang bisa diaplikasi adalah bila melakukan penambalan pada ban tubeless yang pastinya ada sisa karet tambalan, maka ada baiknya roda dibalancing ulang. Sehingga bisa ketahuan bagian mana yang perlu diberi pemberat agar tetap stabil saat motor dijalankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar