08 Mei 2009

KODE BAN

LOAD & SPEED INDEX

Pernahkah Anda melihat secara rinci data spesifikasi teknis di buku pedoman motor, terutama mengenai ban. Sebagai contoh di Honda Supra. Pada spesifikasi teknis tertera ukuran ban depan, 2,50-17 38L dan ban belakang 2,75-17 41P.

Angka 2,50-17 dan 2,75-17 adalah ukuran tapak, profil dan diameter ban. Dan mungkin hal tersebut sudah banyak diketahui oleh para pengendara motor. Tetapi apa makna deretan huruf dan angka di belakangnya? Banyak yang menyebut angka atau huruf tersebut adalah acuan untuk load dan speed index.

Speed index atau indeks kecepatan tertera pada huruf di belakang angka penunjuk diameter roda. Pada Honda Supra, huruf yang tertera adalah L pada ban depan dan P pada ban belakang. L artinya batas kecepatan maksimumnya adalah 120 km/jam, sedangkan P memiliki batas kecepatan maksimum 150 km/jam.

Sementara itu, load index atau indeks beban bisa dilihat dari angka di depan speed index. Di Honda Supra, yang tertera adalah 38 untuk depan dan 41 untuk belakang. Artinya roda depan bisa membawa beban 132 kg dan roda belakang maksimum membawa beban 145 kg.

Berikut ini tabel lengkap load dan speed index.

BAN SEPEDA MOTOR



Ban adalah salah satu komponen pada sepeda motor yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin agar terjadi traksi atau gaya gesek sehingga kendaraan dapat bergerak dan dapat menghentikan kendaraan yang telah bergerak serta menjaga kendaraan tersebut dapat selalu menempel pada permukaan jalan.

1. Bagian Penting Dari Ban Luar
Terdapat empat bagian penting dari ban luar sepeda motor:
a. Thread
b. Nylon
c. Beard Wire
d. Sidewall

Keterangan:
a. Thread adalah permukaan dari ban yang melekat pada jalan. Thread dibuat dari compound yang terdiri dari Natural Rubber (Karet alam), Synthetic Rubber (Karet sintetis) serta bahan-bahan kimia lainnya yang di-mix dalam komposisi tertentu untuk menghasilkan thread dengan kualitas yang diinginkan. Thread ban dibuat dengan komposisi yang istimewa dan diukur dengan sistem komputerisasi sehingga menghasilkan compound yang stabil serta senantiasa mengikuti standard yang telah ditentukan.
b. Nylon merupakan bagian yang melapisi bagian dalam dari ban. Beberapa ban yang beredar di pasaran menggunakan bahan yang special.
c. Beard Wire merupakan kawat yang melapisi bibir ban. Beard wire yang baik adalah yang menggunakan high tensile wire sehingga tidak mudah berubah bentuk.
d. Sidewall merupakan bagian samping dari ban yang berfungsi menunjang atau menolong saat berkendara. Di saat tekanan angin pada ban berkurang, ban masih dapat berjalan dan tidak merusak velg.

2. Ragam Ban Untuk Hujan
a. Banyak kembang atau ulir adalah termasuk tipe ban basah, di mana fungsi ulir adalah untuk membuang air yang terlindas.
b. Pilih ban tipe lunak, karena kalau terlalu lembut ban akan cepat habis.
Bila kondisi hujan, turunkan tekanan angin sekitar 5 Psi, namun jika grip ban tersebut mengadopsi jenis sedikit kembang, turunkan tekanan hingga 10 Psi supaya daya cengkram ke aspal lebih maksimal. Apabila daya cengkram ban ke aspal berkurang akibat kondisi jalan yang basah diguyur hujan sehingga ban selip disebut juga Aquaplanning.

3. Perbedaan Ukuran Ban Metrik dan Nonmetrik
Ada dua versi ukuran ban, misalnya 2,75-17 (bukan metrik) atau 80/90-17 (metrik). Angka pertama, yakni 80, menunjukkan lebar ban dalam satuan mm. Angka kedua, 90, menunjukkan persentase rasionya: 90 persentase lebar ban dari tingginya. Sedangkan, angka 17 adalah diameter pelek dalam satuan inci. Jadi, ban 80/90-17 artinya lebar tapak ban 80 mm, dengan tinggi 90% x 80 mm = 72 mm, dan diameter ban 17 inci.
Apakah ban ukuran 80/90-17 (metric) sama dengan 2,75-17? (1 inci = 25,4 mm). Berarti lebar tapak dan tinggi ban 2,75 x 25,4 mm = 69,8 mm. Jadi, ban 80/90-17 lebih lebar dan lebih tipis sedikit (2,15 mm) daripada ban 2,75-17. Kelebihan ban metrik antara lain kendaraan lebih stabil dan untuk berbelok menikung pun lebih maksimal, sehingga keselamatan dan kenyamanan pengendara turut meningkat.

4. Tekanan Ban
Sesuai rekomendasi pabrik, pedoman tekanan ban untuk tipe motor bebek:
* 25 Psi (ban depan)
* 28 Psi (ban belakang)
Sedangkan untuk tipe sport:
* 28 Psi (ban depan)
* 30-33 Psi (ban belakang)

5. Kode Ban
Kode 5207 menandakan bahwa tahap produksi ban tersebut adalah minggu ke 52 atau akhir bulan Desember. Sedangkan, 07 adalah tahun pembuatan ban tersebut. Jadi, bilangan itu mewnunjukkan bahwa ban itu produksi minggu ke 52 tahun 2007. Tanda panah menunjukkan arah perputaran ban tersebut. Jangan sampai terbalik saat memasang ban. Risikonya cukup besar karena bisa menyebabkan ban tidak mencengkeram dengan baik pada permukaan aspal. Terlebih lagi, jika berkendaraan dalam kondisi hujan atau jalanan basah. Jika ada tulisan For wet and dry road, maksudnya adalah untuk lebih menjelaskan bahwa ban tersebut dapat digunakan saat jalan basah maupun kering. Max load: 145 kg at: 32 Psi. Artinya, sesuai persyaratan pabrik, ban mampu menahan beban 145 kg pada tekanan angin 32 Psi dan sanggup digeber hingga kecepatan 150 km/jam.

6. Posisi Rim Line Ban Pada Pelek
Saat memasang ban, posisi rim line ban pada pelek harus pas atau lingkar ritasinya tepat. Jika rim line meleset, putaran ban tidak akan maksimal. Rim line alias garis batas ban terhadap pelek bisa dilihat dari samping. Garisnya harus melingkar penuh seputar ban. Agar lebih mudah memeriksanya, kempiskan ban dulu. Setelah garisnya melingkar penuh, yakni rim line sejajar dengan bibir pelek, baru ban diisi dengan angin. Selain itu, perhatikan pula tanda panah arah putaran ban. Jangan sampai terbalik karena ban tidak akan bisa membelah air sehingga ban mudah tergelincir.
Pastikan tekanan angin sesuai standar. Jika tekanan angin dibiarkan kurang tidak sebagaimana yang direkomendasikan oleh pabrikan, ban luar menjadi cepat panas, rusak dan mudah aus. Hal itu karena sisi luar ban terlalu lentur. Selain itu, ban dalam juga bisa rusak. Ukuran standar tekanan angin ban idealnya 2.0 kg/cm2 untuk ban depan dan 2.25 kg/cm2 untuk belakang. Kg/cm2 adalah standar JIS, singkatan dari Japanese Industries Standard atau standar industri Jepang. Kalau diukur pakai PSI alias Pounds per Square Inc, 30 untuk ban depan dan 32 untuk belakang.

7. Tips Penting
a. Memasang Ban Baru
Pertama, perhatikan arah rotasi ban dan jangan sampai terbalik. Kedua, saat memasang ban baru, pastikan list (garis) pinggir ban dalam posisi rata. Ketiga, posisi pentil harus lurus, jangan miring karena bisa membuat ban dalam mudah sobek.
b. Cara Mengganti Ban Dalam Yang Benar
Saat mengganti ban, roda harus dilepas dari motor. Selain memudahkan melepas ban luar, tetapi juga membantu penyesuaian kembali pemasangan ban dalam dan ban luar pada pelek. Kalau ban motor bagian belakang yang bocor, hendaknya motor ditegakkan menggunakan standar tengah. Jika yang bocor ban depan, bagian mesin mesti diganjal dengan kayu. Selanjutnya, buka mur as roda dengan mengendurkannya dengan kunci ring 17, yang diikuti dengan mengendurkan kuping penyetel ketegangan rantai dan baut batang pemegang panel rem. Setelah itu, sangkutkan rantai yang sudah kendur di lengan ayun. Baru kemudian tarik poros roda dari tromol dan cabut ban dari dudukannya.

TIRE GUARD



TIRE GUARD adalah sebuah formula yang didesain secara khusus untuk melindungi ban kendaraan agar tidak kempis jika tertusuk paku atau benda tajam lainnya pada saat ban sedang berputar, baik dalam kecepatan rendah maupun tinggi.

TIRE GUARD menjaga ban tidak kempis dalam waktu yang lama* tanpa perlu menambal bagian yang tertusuk, dan dapat diaplikasikan baik pada ban dalam maupun ban tubeles.

TIRE GUARD dengan aman melindungi ban walaupun tertusuk beberapa kali* tanpa harus mengganti atau menambalnya, kecuali ban tersebut sobek / meletus.
*Tergantung pada kondisi tertentu

Spesifikasi TIRE GUARD :
Kemasan :
- Ukuran kemasan per unit = 5 x 5 x 15 cm
- Isi botol dengan per unit = 200ml

Kelengkapan isi :
- 1 buah selang pengisian
- 1 pembuka tutup pentil logam
- 1 lembar Petunjuk Pemakaian

Karakteristik bahan TIRE GUARD :
- Dapat di aplikasikan untuk ban tubeless dan ban dalam
- Tidak mudah terbakar
- pH pada saat pengemasan 7-8
- Stabil di segala temperatur dalam ban
- Beracun jika masuk ke saluran pencernaan
- Larut dalam air dan mudah terurai di lingkungan
- Jika terkena kulit, cukup bilas dengan air dan sabun (walaupun sebenarnya tidak berbahaya),
- Cepat bereaksi membentuk flokulan menutup bagian ban yang berlubang

Volume / ukuran Pemakaian :
Sepeda : 100 ml (1/2 botol) per ban
Rim Sizes (inch) : 8, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, & 28.
Section Widht dan Sidewall Aspect Ratio : Semua ukuran.

Sepeda Motor : 200ml (1 botol) per ban
Rim Sizes (inch) : 8, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20 & 21
Section Widht dan Sidewall Aspect Ratio : Semua ukuran.

Mobil dan ATV : 400ml (2 botol) per ban
Rim Sizes (inch) : 8, 10, 12, 13, 14, 15 & 16
Section Widht dan Sidewall Aspect Ratio : Maksimal 80%

Cara Pemakaian TIRE GUARD :



Catatan :

Beberapa kali ditemukan kasus bahwa ada Ban dalam yang memiliki dasar lubang kecil, sehingga agar cairan Tire Guard® bisa masuk lubang tersebut harus diperbesar (dengan paku/kawat/obeng kecil). Pada waktu proses pengisian, botol harus perlahan ditekan kuat secara berulang-ulang sampai cairan Tire Guard® bisa masuk seluruhnya. Untuk ban yg non-tubeless cairan di masukan ke ban dalam bukan ban luar (ban non-tubeless)

Cara Kerja TIRE GUARD :

Jika TIRE GUARD sudah dimasukan ke dalam ban (tube/tubeless) melalui lubang pengisian angin (pentil), maka setelah dijalankan kira2 3-5 km, akan melumasi bagian dalam ban dan memberntuk sebuah lapisan yang melindungi ban dari dalam.

Ketika roda kendaraan kita melintas sesuatu yang tajam hingga ada angin yang menerobos keluar secara tiba-tiba, maka karena gaya sentrifugal dari rotasi ban yang berputar akan mendorong TIRE GUARD ke bagian lubang hingga membentuk flokulan yang secara spontan menutup kebocoran.

Flokulan yang terbentuk akan semakin kuat seiring dengan adanya gaya sentrifugal dan sentripetal, ditambah dengan tekanan angin dalam ban yang fluktuatif akibat roda berjalan di permukaan jalan yang tidak rata.

Proses penutupan lubang kebocoran ini berlangsung dalam waktu cepat dan sangat sedikit angin yang terbuang selama proses ini. Dalam kondisi kendaraan berjalan lubang akan tertutup sempurna dalam waktu kurang dari 3 detik saja.

Hal-hal yg perlu di ketahui dalam pemakaian TIRE GUARD :

Segera cabut paku atau benda tajam yang tertancap pada ban dan posisikan bagian ban yang terkena paku di bawah. Saat mencabut paku, goyangkan paku perlahan–lahan sampai ditarik dan jika masih ada kebocoran putar roda beberapa kali perlahan–lahan sambil sesekali lubang yang bocor dipukul/diketuk-ketuk dengan palu (pemukul), setelah itu kendaraan dijalankan minimal 1–2 km. Sebaiknya cabut paku pada saat akan melakukan perjalanan, dengan demikian proses penyumbatan berlangsung lebih sempurna karena Flokulan akan terbentuk semakin kuat seiring dengan adanya gaya sentrifugal dan sentripetal, ditambah dengan tekanan angin dalam ban yang fluktuatif dalam masa tersebut.

TIRE GUARD tidak dapat berfungsi dengan maksimal jika Ban dalam sobek besar setelah terkena paku atau benda tajam.
TIRE GUARD tidak dapat berfungsi dengan maksimal jika kebocoran berasal dari samping atas, sobek di bagian pentil atau dibagian atas (sekitar velg).

Pemakaian pada ban yang telah ditambal kanisir dimana pemasakannya kurang matang, bisa menimbulkan efek kapilaritas, sehingga flokulan yang terbentuk tidak sempurna. Jika beberapa waktu (jam, hari) setelah terjadi penurunan tekanan angin ban berkurang, segera tambah angin...hal ini mungkin terjadi karena proses flokulasi belum terbentuk sempurna karena beberapa kondisi. Jangan kuatir, hal ini jarang sekali terjadi dan penurunan tekanan angin berlangsung sangat lambat, jadi anda punya banyak waktu untuk mencari tempat pengisian angin. Dapat diisikan langsung ke Ban yang sudah bocor dijalan (kempis) tanpa harus ditambal, tetapi cukup langsung diisi angin. (Catatan : hal ini akan berhasil baik jika kebocoran bukan berasal dari pangkal pentil yang sobek atau ban pecah/meletus).

TIPS MERAWAT BAN



Komponen yang terbuat dari karet ini mempunyai beberapa peranan penting, salah satunya adalah untuk mendukung kenyamanan berkendara. Jadi sangatlah perlu dilakukan perawatan ban yang selain untuk mendukung fungsi utamanya juga untuk penghematan anggaran perawatan atau pengeluaran. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Sesuaikan Ukuran Ban
Setiap motor dilengkapi ukuran spesifik lebar pelek. Jadi, sebaiknya hindari pemakaian ukuran ban yang tidak sesuai dengan ukuran lebar pelek. Ketidaksesuaian ukuran ini bisa mempengaruhi keseimbangan laju roda depan. Selain itu, akan mempengaruhi umur ban dalam yang mudah bocor atau sobek.

Perhatikan Tekanan Ban
Tekanan udara ban yang terlalu rendah akan mempengaruhi keseimbangan laju motor. Biasanya mengakibatkan sobeknya atau pecahnya ujung bibir ban. Jadi usahakan untuk selalu melakukan pemeriksaan serta pengisian udara ban dengan tekanan yang sesuai dengan ukuran yang dianjurkan.

Periksa Kebocoran
Kebocoran ban akan berpengaruh pada penurunan tekanan ban. Jika memang kebocoran terjadi akibat tertancap benda tajam bisa langsung diatasi, namun jika kebocorannya tidak terlalu drastis, ini jelas merugikan. Kasus seperti ini dinamai bocor halus. Periksa kebocoran pada pentil, caranya dengan melepas penutup pentil dan tes kebocorannya menggunakan air sabun yang diusapkan ke lubang pentil. Jika terbentuk gelembung udara, maka bisa dipastikan lubang pentil tersebut bocor. Langsung keraskan pentil dengan alat pengencangnya yang ada di tutup pentil. Namun apabila masih bocor, dapat dipastikan pentil tersebut rusak dan harus diganti dengan yang baru. Langkah kedua, periksa kebocoran ban dalam, caranya dengan memompa ban dengan tekanan lebih besar. Dengan cara ini, lubang akan semakin membesar dan akan mudah ditemukan dengan dimasukkan ke dalam air.

Periksa Keausan Ban
Keausan ban adalah hal yang wajar terjadi pada ban. Namun jika keausannya terlalu cepat, hal ini wajib dicurigai. Bisa jadi penyebabnya adalah berat beban yang terlalu berlebihan. Selain itu, juga cara mengoperasikan motor yang terlalu cepat atau ngebut kemudian melakukan pengereman secara mendadak.

Kritis Memilih Jalan
Untuk menjaga keawetan ban, hindari pemilihan jalan yang rusak atau berlubang. Keseringan menghantam jalan yang hancur akan cepat merusak lapisan permukaan karet ban. Jadi, alangkah baiknya jika dalam mengendarai motor, pilihlah jalan yang mulus, datar dan rata.

Perhatikan Faktor Cuaca
Suhu dan cuaca juga dapat mempengaruhi keawetan ban. Kondisi jalan musim kemarau yang panas akan menyebabkan usia ban bertambah lebih pendek akibat beban interaksi panas yang kontinu. Dibandingkan musim hujan, karet ban akan lebih berumur panjang.

APLIKASI BAN TUBELESS



Semakin banyaknya sepeda motor yang menggunakan pelek palang atau Cast Wheel (CW), berdampak pula pada maraknya aplikasi ban tubeless atau ban yang tidak perlu menggunakan ban dalam. Ternyata, penggunaan ban tubeless memiliki banyak keuntungan dan kerugian.

Keuntungan
Aspek trend pasti akan berdampak pula pada gengsi penggunanya. Saat ini, seorang rider akan merasa bangga jika bannya mengggunakan jenis tubeless. Selain itu, dari segi bentuk alur ban, tampilannya terkadang lebih variatif dan up to date jika dibandingkan ban konvensional. Di samping berefek kepuasan pribadi, dari sisi kegunaannya, ban tubeless sangat efisien dan praktis digunakan. Karena selain tidak memerlukan pengunaan ban dalam, soal kemasan bisa jadi jaminan mutlak. Sebab karakter ban tubeless tidak akan langsung kempes saat tertembus paku, jadi meski saat digenjot pada kecepatan tinggi, saat ban tertembus paku, tekanan udara dalam ban tidak akan turun secara drastis sehingga tidak terjadi kekempesan mendadak yang bisa berkibat fatal karena hilangnya keseimbangan.

Kerugian
Karakteristik ban tubeless yakni bertipikal lebih keras dibanding ban konvensional dengan ban dalam. Ini sangat merugikan karena kekerasan mendukung kerusakan pelek, kebocoran sil sok serta memperpendek umur bearing jika penggunaannya sering diaplikasi di medan jalan berat atau agak rusak akibat efek benturan yang terlalu keras. Jadi kesimpulannya ban tubeless efektif utnuk aplikasi jalan raya, khususnya di kawasan perkotaan. Kekurangan yang lain, ban tubeless sangat tidak dianjurkan dengan terlalu banyaknya tambalan. Jadi, meski ketebalan atau kondisinya masih bagus, wajib diistirahatkan jika sudah terlalu sering mendapat tambalan. Berbeda dengan ban konvensional yang meski ban dalamnya sudah sering mendapatkan tambalan, namun jika kondisi ban luarnya masih bagus, pastinya tidak masalah untuk dipakai lagi. Tidak hanya harus segera diganti, jika penambalannya tidak sempurna, tonjolan karet penambalnya bisa menjadi sumber ketidaknyamanan bekendara. Karena tonjolan berlebih ini akan mengurangi kestabilan putaran ban sehingga mengganggu pengendara. Yang harus dilakukan juga yaitu pengecekan tekanan ban secara rutin, karena sekali tekanannya terlalu rendah, maka ban akan mudah bocor akibat udara dalam ban menerobos keluar bibir ban.

Solusinya
Bisa jadi solusi yang paling jitu buat pengendara motor yang memakai ban tubeless adalah dengan mengisi angin nitrogen. Karena sifat zat nitrogen yang tidak panas sehingga tidak membuat massa jenis udara lebih berat yang akibatnya membuat ban jadi lebih keras. Memang harganya lebih mahal, tapi sebanding dengan kualitasnya. Solusi kedua yang bisa diaplikasi adalah bila melakukan penambalan pada ban tubeless yang pastinya ada sisa karet tambalan, maka ada baiknya roda dibalancing ulang. Sehingga bisa ketahuan bagian mana yang perlu diberi pemberat agar tetap stabil saat motor dijalankan.