08 Mei 2009

BAN SEPEDA MOTOR



Ban adalah salah satu komponen pada sepeda motor yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin agar terjadi traksi atau gaya gesek sehingga kendaraan dapat bergerak dan dapat menghentikan kendaraan yang telah bergerak serta menjaga kendaraan tersebut dapat selalu menempel pada permukaan jalan.

1. Bagian Penting Dari Ban Luar
Terdapat empat bagian penting dari ban luar sepeda motor:
a. Thread
b. Nylon
c. Beard Wire
d. Sidewall

Keterangan:
a. Thread adalah permukaan dari ban yang melekat pada jalan. Thread dibuat dari compound yang terdiri dari Natural Rubber (Karet alam), Synthetic Rubber (Karet sintetis) serta bahan-bahan kimia lainnya yang di-mix dalam komposisi tertentu untuk menghasilkan thread dengan kualitas yang diinginkan. Thread ban dibuat dengan komposisi yang istimewa dan diukur dengan sistem komputerisasi sehingga menghasilkan compound yang stabil serta senantiasa mengikuti standard yang telah ditentukan.
b. Nylon merupakan bagian yang melapisi bagian dalam dari ban. Beberapa ban yang beredar di pasaran menggunakan bahan yang special.
c. Beard Wire merupakan kawat yang melapisi bibir ban. Beard wire yang baik adalah yang menggunakan high tensile wire sehingga tidak mudah berubah bentuk.
d. Sidewall merupakan bagian samping dari ban yang berfungsi menunjang atau menolong saat berkendara. Di saat tekanan angin pada ban berkurang, ban masih dapat berjalan dan tidak merusak velg.

2. Ragam Ban Untuk Hujan
a. Banyak kembang atau ulir adalah termasuk tipe ban basah, di mana fungsi ulir adalah untuk membuang air yang terlindas.
b. Pilih ban tipe lunak, karena kalau terlalu lembut ban akan cepat habis.
Bila kondisi hujan, turunkan tekanan angin sekitar 5 Psi, namun jika grip ban tersebut mengadopsi jenis sedikit kembang, turunkan tekanan hingga 10 Psi supaya daya cengkram ke aspal lebih maksimal. Apabila daya cengkram ban ke aspal berkurang akibat kondisi jalan yang basah diguyur hujan sehingga ban selip disebut juga Aquaplanning.

3. Perbedaan Ukuran Ban Metrik dan Nonmetrik
Ada dua versi ukuran ban, misalnya 2,75-17 (bukan metrik) atau 80/90-17 (metrik). Angka pertama, yakni 80, menunjukkan lebar ban dalam satuan mm. Angka kedua, 90, menunjukkan persentase rasionya: 90 persentase lebar ban dari tingginya. Sedangkan, angka 17 adalah diameter pelek dalam satuan inci. Jadi, ban 80/90-17 artinya lebar tapak ban 80 mm, dengan tinggi 90% x 80 mm = 72 mm, dan diameter ban 17 inci.
Apakah ban ukuran 80/90-17 (metric) sama dengan 2,75-17? (1 inci = 25,4 mm). Berarti lebar tapak dan tinggi ban 2,75 x 25,4 mm = 69,8 mm. Jadi, ban 80/90-17 lebih lebar dan lebih tipis sedikit (2,15 mm) daripada ban 2,75-17. Kelebihan ban metrik antara lain kendaraan lebih stabil dan untuk berbelok menikung pun lebih maksimal, sehingga keselamatan dan kenyamanan pengendara turut meningkat.

4. Tekanan Ban
Sesuai rekomendasi pabrik, pedoman tekanan ban untuk tipe motor bebek:
* 25 Psi (ban depan)
* 28 Psi (ban belakang)
Sedangkan untuk tipe sport:
* 28 Psi (ban depan)
* 30-33 Psi (ban belakang)

5. Kode Ban
Kode 5207 menandakan bahwa tahap produksi ban tersebut adalah minggu ke 52 atau akhir bulan Desember. Sedangkan, 07 adalah tahun pembuatan ban tersebut. Jadi, bilangan itu mewnunjukkan bahwa ban itu produksi minggu ke 52 tahun 2007. Tanda panah menunjukkan arah perputaran ban tersebut. Jangan sampai terbalik saat memasang ban. Risikonya cukup besar karena bisa menyebabkan ban tidak mencengkeram dengan baik pada permukaan aspal. Terlebih lagi, jika berkendaraan dalam kondisi hujan atau jalanan basah. Jika ada tulisan For wet and dry road, maksudnya adalah untuk lebih menjelaskan bahwa ban tersebut dapat digunakan saat jalan basah maupun kering. Max load: 145 kg at: 32 Psi. Artinya, sesuai persyaratan pabrik, ban mampu menahan beban 145 kg pada tekanan angin 32 Psi dan sanggup digeber hingga kecepatan 150 km/jam.

6. Posisi Rim Line Ban Pada Pelek
Saat memasang ban, posisi rim line ban pada pelek harus pas atau lingkar ritasinya tepat. Jika rim line meleset, putaran ban tidak akan maksimal. Rim line alias garis batas ban terhadap pelek bisa dilihat dari samping. Garisnya harus melingkar penuh seputar ban. Agar lebih mudah memeriksanya, kempiskan ban dulu. Setelah garisnya melingkar penuh, yakni rim line sejajar dengan bibir pelek, baru ban diisi dengan angin. Selain itu, perhatikan pula tanda panah arah putaran ban. Jangan sampai terbalik karena ban tidak akan bisa membelah air sehingga ban mudah tergelincir.
Pastikan tekanan angin sesuai standar. Jika tekanan angin dibiarkan kurang tidak sebagaimana yang direkomendasikan oleh pabrikan, ban luar menjadi cepat panas, rusak dan mudah aus. Hal itu karena sisi luar ban terlalu lentur. Selain itu, ban dalam juga bisa rusak. Ukuran standar tekanan angin ban idealnya 2.0 kg/cm2 untuk ban depan dan 2.25 kg/cm2 untuk belakang. Kg/cm2 adalah standar JIS, singkatan dari Japanese Industries Standard atau standar industri Jepang. Kalau diukur pakai PSI alias Pounds per Square Inc, 30 untuk ban depan dan 32 untuk belakang.

7. Tips Penting
a. Memasang Ban Baru
Pertama, perhatikan arah rotasi ban dan jangan sampai terbalik. Kedua, saat memasang ban baru, pastikan list (garis) pinggir ban dalam posisi rata. Ketiga, posisi pentil harus lurus, jangan miring karena bisa membuat ban dalam mudah sobek.
b. Cara Mengganti Ban Dalam Yang Benar
Saat mengganti ban, roda harus dilepas dari motor. Selain memudahkan melepas ban luar, tetapi juga membantu penyesuaian kembali pemasangan ban dalam dan ban luar pada pelek. Kalau ban motor bagian belakang yang bocor, hendaknya motor ditegakkan menggunakan standar tengah. Jika yang bocor ban depan, bagian mesin mesti diganjal dengan kayu. Selanjutnya, buka mur as roda dengan mengendurkannya dengan kunci ring 17, yang diikuti dengan mengendurkan kuping penyetel ketegangan rantai dan baut batang pemegang panel rem. Setelah itu, sangkutkan rantai yang sudah kendur di lengan ayun. Baru kemudian tarik poros roda dari tromol dan cabut ban dari dudukannya.

2 komentar: